Scopophobia atau scoptophobia merupakan ketakutan luar biasa saat dipandang atau ditatap orang lain. Tingkat keparahannya pun berbeda antara satu penderita dengan penderita lainnya. Beberapa merasakan ketakutan bahkan hanya dengan tatapan mata orang yang tak dikenal. Ada pula yang takut melakukan kontak mata dengan teman sendiri. Apabila gangguan ini tidak segera dideteksi dan ditangani sejak awal, maka rasa takut akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Ciri-ciri fisik
Scopophobia bisa jadi sangat menakutkan dan menyusahkan penderitanya. Seseorang dapat berubah panik secara tiba-tiba. Berikut ini ciri-ciri fisik scopophobia secara umum saat ditatap atau dilihat orang lain:
- Berkeringat
- Gemetar
- Rasa panas sekujur tubuh atau menggigil
- Napas pendek atau kesulitan bernapas
- Rasa tersedak
- Detak jantung cepat
- Nyeri dada
- Sensasi “kupu-kupu” di perut
- Mual
- Sakit kepala atau pusing
- Lemah
- Mati rasa
- Mulut kering
- Merasa ingin selalu ke kamar mandi
- Mendegar suara berdenging di telinga
- Kebingungan
- Hiperventilasi
- Tekanan darah meningkat
Tidak semua penderita scopophobia mengalami ciri-ciri di atas, mungkin hanya beberapa diantaranya saja.
Ciri-ciri psikologis
Secara psikologis, scopophobia bisa sangat mengganggu karena penderita tidak memiliki kuasa atas dirinya sendiri. Berikut ini ciri-ciri psikologis saat menerima tatapan dari orang lain:
- Takut kehilangan kendali
- Takut pingsan
- Takut mati
- Takut disakiti
- Merasa malu dan menyalahkan diri sendiri
- Menarik diri dari lingkungan sekitar
- Merasa sedih dan tidak punya harapan
- Kebingungan dan kehilangan konsentrasi
- Marah
- Perubahan suasana hati secara mendadak
- Kecemasan yang berlebihan
Pada beberapa kasus khusus, penderita bisa mengalami beberapa fobia sekaligus atau disebut juga fobia kompleks. Dampaknya pun lebih berbahaya bagi kehidupan sehari-hari dan kesehatan mental penderita.
Terdapat batasan yang dibuat sehingga kehidupan pribadi dan sosial tidak lagi berjalan normal. Beberapa penderita scopophobia menolak untuk pergi sendiri atau menerima orang tidak dikenal di rumah. Pada akhirnya, kondisi ini akan mengakibatkan depresi.
Cara cepat mengatasi scophobia
Salah satu cara terbaik mengatasi gangguan apapun di dalam hidup Anda yaitu dengan menjaga diri sendiri. Rasa takut perlu dikendalikan baik itu disebabkan scopophobia maupun jenis fobia lainnya. Berikut ini cara cepat yang bisa Anda lakukan:
- Tutup mata untuk mengurangi gangguan di sekitar
- Hembuskan napas dalam dan lambat
- Perhatikan apa yang tubuh rasakan
- Buat setiap bagian tubuh Anda menjadi lebih rileks secara perlahan
- Berjalan dengan santai dan penuh perasaan bahagia jika mampu
- Bayangkan situasi yang menangkan agar Anda merasa aman
- Sadari bahwa kecemasan pasti berlalu
- Temukan seseorang yang bisa dipercaya dan membawa dukungan positif
Apabila cara cepat tersebut tidak dapat mengendalikan scopophobia maka Anda bisa melakukan terapi kognitif dan pengobatan. Dokter akan memberikan resep untuk mengatasi tanda dan gejala khusus. Dokter juga akan bekerja sama dengan penyedia kesehatan mental lainnya.
Hubungan scopophobia dengan penyakit lain
Scopophobia dikaitkan dengan Social Anxiety Disorder (SAD) dan Autism Spectrum Disorders (ASD). Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa seseorang yang menderita gangguan neurologis seperti sindrom Tourette dan epilepsi berisiko mengalami fobia sosial, salah satunya scopophobia. Hal ini mungkin terjadi karena kekambuhan penyakit tersebut nyatanya mampu menarik perhatian orang-orang sekitar. Fobia sosial juga bisa disebabkan karena trauma seperti perilaku bully atau kejadian lain yang cukup membekas secara psikologis dalam jangka waktu panjang.